Para ahli menemukan yang diduga sisa jasad manusia dari puing-puing kapal selam Titan yang sudah dikeluarkan dari dalam laut. Kapal itu dipulihkan dan sudah tiba di Kanada pada Rabu (28/6).
US Coast Guard mengaku mendapatkan hal itu secara hati-hati dan bakal diteliti lebih lagi. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai hal tersebut.
“Tim medis profesional Amerika Serikat akan melakukan analisis formal terhadap yang diduga sisa-sisa manusia yang ditemukan dengan hati-hati (di puing kapal selam Titan),” kata mereka seperti diberitakan AFP pada Kamis (29/6).
Pernyataan tersebut disampaikan tak lama setelah tim operasi gabungan AS dan Kanada berhasil menemukan dan mengangkat puing-puing kapal selam Titan dari dalam laut.
Puing-puing kapal selam titan ditemukan di dasar laut, sekitar 1.600 kaki atau 500 meter dari haluan Titanic, sekitar empat kilometer di bawah permukaan laut dan 400 mil lepas pantai Newfoundland.
Puing itu ditemukan kendaraan selam robotik yang dikerahkan kapal pencari Kanada dan telah diangkut ke pelabuhan St. John, Newfoundland. Potongan kapal selam itu sempat dibungkus terpal putih.
“Tim kami telah berhasil menyelesaikan operasi lepas pantai dan pada dasarnya melakukan demobilisasi,” kata juru bicara Pelagis Research Jeff Mahoney seperti diberitakan AFP.
“Sekaligus membawa kembali ke orang yang mereka cintai. Kami juga akan mengembalikan aset kami ke basis operasi di New York.”
Jeff Mahoney mengatakan pencarian dan pemulihan kapal selam Titan sebagai operasi yang sangat berisiko.
“Sangat berat dan melelahkan bagi tim yang bekerja sepanjang waktu hampir tanpa tidur selama ini, lebih dari 10 hari bekerja. Itu adalah proses yang sangat serius,” katanya.
Sementara itu, pejabat Kanada menolak berkomentar mengenai pemulihan puing-puing tersebut.
Potongan kapal selam Titan tersebut sudah diperkirakan bakal diserahkan ke penyidik dan diharapkan dapat menjelaskan penyebab ledakan dahsyat yang menewaskan semua penumpang, total lima orang, termasuk CEO OceanGate Expeditions Stockton Rush.
Sedangkan empat korban tewas lainnya adalah miliarder Inggris Hamish Harding, pengusaha kelahiran Pakistan Shahzada Dawood dan putranya yang berusia 19 tahun, Suleman; dan ahli kelautan Prancis Paul-Henri Nargeolet.
Kelimanya dinyatakan tewas setelah Titan pertama kali dilaporkan hilang pada 18 Juni. Kapal selam Titan itu meledak dalam perjalanannya melihat bangkai kapal Titanic yang berusia satu abad pada awal bulan ini.
Insiden Titan tersebut jadi kematian pertama yang diketahui lebih dari 60 tahun eksplorasi sipil ke dalam laut.
[CNN]