21 September setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Alzheimer Sedunia atau World Alzheimer’s Day. Hari ini diperingati untuk meningkatkan kesadaran dan menentang stigma seputar penyakit Alzheimer serta demensia lainnya.
Banyak orang menyebut alzheimer dengan penyakit kepikunan. Melansir laman Kementerian Kesehatan, Demensia Alzheimer adalah penyakit ketidakmampuan atau hendaya berat fungsi otak (kemampuan kerja otak menurun), yang berlangsung secara progresif yang mengakibatkan gangguan berpikir, mengingat, mental, emosi dan perilaku.
Alzheimer mengakibatkan aktivitas sehari-hari terganggu. Umumnya yang terkena orang usia lanjut, walau bisa juga pada usia lebih muda.
Saat orang mengalami demensia alzheimer, beberapa gejala akan timbul, antara lain:
1. Gangguan daya ingat, mudah lupa terutama hal yang baru dikerjakan
2. Tidak fokus dalam mengerjakan sesuatu
3. Sulit mengerjakan aktivitas yang sebelumnya mudah dilakukan
4. Disorientasi tempat, waktu, orang
5. Sulit memahami visuo spasial, sulit mengenal bentuk barang, mengukur jarak, mengenal warna
6. Gangguan dalam berkomunikasi, sulit menemukan kata kata yang tepat untuk berbicara
7. Sering lupa menaruh barang, sehingga curiga ada yang mengambil barangnya
8. Salah membuat keputusan
9. Menarik diri dari pergaulan
10. Perubahan perilaku dan kepribadian
Sejarah hari Alzheimer sedunia
Menurut laman National Today, Hari Alzheimer Sedunia dan dikenalkan oleh Alzheimer’s Disease International (ADI). ADI yang berdiri sejak 1984 bertugas mendukung korban dan melakukan penjangkauan untuk mendidik orang dan mempercepat kebijakan terkait.
Pada 1994, ADI memperkenalkan Hari Alzheimer Sedunia di Edinburgh selama konferensi tahunan mereka pada 21 September untuk menandai ulang tahun ke-10 mereka. ADI mengoordinasikan Hari Alzheimer Sedunia dan Bulan Alzheimer Sedunia di seluruh dunia.
ADI bekerja sama dengan berbagai organisasi dan asosiasi anggota untuk mengatur acara dan menciptakan kesadaran terkait penyakit Alzheimer dan demensia lainnya.
Untuk menandai peringatan ini, individu dan organisasi yang peduli dapat berpartisipasi dengan menciptakan kesadaran dan menjangkau asosiasi Alzheimer negara mereka.
Tema hari Alzheimer Sedunia 2023
Di tahun ini, tema peringatan bulan dan hari Alzheimer sedunia adalah ‘Never too early, never too late.’
Mengutip laman Alz Int, kampanye ini bertujuan untuk menggarisbawahi peran penting dalam mengidentifikasi faktor-faktor risiko dan mengadopsi langkah-langkah pengurangan risiko yang proaktif untuk menunda, dan bahkan mungkin mencegah, timbulnya demensia.
Hal ini mencakup strategi pengurangan risiko berkelanjutan bagi individu yang telah menerima diagnosis.
Ada peningkatan kesadaran bahwa penyakit Alzheimer dan demensia lainnya dapat dimulai bertahun-tahun sebelum timbulnya gejala, demikian pula kesadaran akan intervensi kesehatan otak seumur hidup dan pilihan yang dapat diambil.
Dengan jumlah penderita demensia di seluruh dunia yang diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada 2050, maka pemahaman dan respons terhadap faktor-faktor risiko yang terkait dengan kondisi ini menjadi sangat mendesak.
[CNN]