Artikel ini mengandung unsur pelecehan seksual.
Aktor sekaligus musisi Taiwan Aaron Yan diduga merekam adegan seks dengan pasangan tanpa izin. Hal tersebut juga diduga terjadi saat pasangannya itu berusia 16 tahun atau di bawah usia legal.
TikToker bernama Raku mengaku semua hal tersebut terjadi pada 2018 dan tidak pernah memberikan persetujuan untuk merekam hubungan seks bersama Aaron Yan. Ia juga mengklaim diancam sehingga mengganggu studinya.
Hal tersebut ia ceritakan dalam unggahan di media sosial pada Selasa (20/6). Raku menyebut Aaron Yan yang kala itu menjadi pasangannya sudah pernah dilarang untuk tidak merekam hubungan intim mereka.
“Pada suatu waktu, saya baru berusia 16 tahun dan tinggal di Taipei sendiri untuk belajar. Kamu merupakan Prince Charming saya. Saya melakukan semua yang kamu katakan karena kamu artis, idola, dan partner saya. Kamu tidak akan pernah menyakiti saya,” tulis Raku.
“Tapi saya salah. Saya memberikanmu keperjakaan saya saat berusia 16 tahun. Kamu coba merekam saat kita berhubungan seks, tapi saya melarangnya. Saya benar-benar menolak itu, dan kamu berjanji tidak akan melakukannya,”
“Kamu sering bangun lebih dulu daripada saya, ketika melihat saya masih tidur, kamu memaksakan dirimu ke saya tanpa mempertimbangkan yang saya rasakan.”
Namun penolakan itu, kata Raku, malah diabaikan Aaron Yan. Sang aktor merekam hubungan seks mereka tanpa persetujuan Raku, bahkan bocor dan mengganggu kehidupannya.
“Waktu itu, saya kira ini adalah hal yang kerap dilalui setiap pasangan dan kamu mengajariku. Hal terseram adalah kamu diam-diam merekam dengan telepon genggammu ketika saya tidak memperhatikan itu, dan bocor hingga merusak seluruh kehidupanku,”
“Tepat sebelum festival Pertengahan Musim Gugur 2018, saya akan selalu ingat mendapatkan banyak pesan pribadi saat saya bekerja di Beijing. Video seks kami beredar. Saya sangat marah, sangat marah, sangat tidak berdaya… Tapi Anda hanya meremehkannya dan mengatakan Anda tidak tahu bagaimana itu bisa bocor.”
Raku mengaku menghadapi kebocoran video seks itu sendirian saat masih menjadi siswa sekolah menengah. Ia pun mengaku mendapatkan pesan kebencian dan melihat begitu banyak orang yang malah meminta video itu.
Situasi tersebut membuatnya takut untuk keluar rumah bahkan dipaksa keluar dari sekolah.
“Kehidupan saya berantakan sepenuhnya, tapi kamu bilang akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi itu. Kamu kasih beberapa ribu dolar untuk biaya kuasa hukum dan beberapa ribu dolar lagi untuk diriku, cuma itu,” tulis TikToker bernama lengkap Yao Le itu.
Lanjut ke sebelah…
[CNN]