BEKASI, – Magdalena (62) tidak pernah menyangka akan menerima kabar anaknya kritis akibat ditabrak mobil di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Rabu (12/6/2023).
Pada pagi itu, yang Magdalena tahu, MBP putranya berpamitan berangkat kerja, mencari nafkah untuk istri dan keempat anaknya.
“Anak saya berangkat kerja (ke Pulogadung). Saya enggak tahu kejadiannya, apa yang menjadi penyebab kematiannya, yang jelas dia diberitakan dari petugas ambulans bahwa dia sedang koma,” kata Magdalena saat ditemui di Rumah Duka RS Taman Harapan Baru, Bekasi Barat, Kamis (15/6/2023).
Sesekali, Magdalena menarik napas dalam, ia berusaha tegar menceritakan kronologi kecelakaan putranya dari sisi yang dia ketahui.
Ia mengingat rekaman CCTV yang memperlihatkan MBP terseret beberapa meter lalu terlindas mobil.
Dari sorot matanya, Magdalena begitu syok. Ia tak bisa menahan tangis saat mengingat cucu-cucunya, buah hati MBP.
“Saya harus kehilangan anak saya, dia seorang ayah dengan empat anak yang masih kecil,” kata dia.
Sebagai seorang ibu, Magdalena meminta keadilan. Ia berharap pengemudi mobil yang menabrak anaknya mendapat hukuman setimpal.
“Saya mohon keadilan kiranya yang menabrak anak saya dan membunuh anak saya memiliki belas kasih untuk bertanggung jawab,” kata dia.
Magdalena tidak meminta apapun dari pelaku, ia hanya ingin keadilan ditegakkan dalam kasus kecelakaan putranya.
“Saya tidak punya niat jahat tapi bertanggung jawab, punya hati nurani lah, ini ayah dari empat anak yang masih kecil. Mohon kiranya engkau memiliki kesadaran sebagai sesama umat manusia,” ucap Magdalena.
[KOMPAS]