Meski Hidup Sulit, Adang Tak Ingin Anaknya Ikut Jadi Penjual Gulali

Nasional52 Dilihat

JAKARTA, – Tidak sedikit orangtua berharap anak-anaknya dapat melakoni pekerjaan yang lebih baik, dibanding yang mereka jalani saat ini.

Begitu pula dengan Adang (65). Pedagang gulali ini sudah mengais rejeki selama lebih dari 40 tahun di Ibu Kota demi menghidupi istri dan keempat anaknya di Garut, Jawa Barat.

Penghasilan Adang dalam sehari berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000. Kata dia, dengan penghasilannya saat ini, sulit rasanya menyekolahkan empat orang anak hingga bangku kuliah.

Namun, rezeki tak ke mana. Berkat jerih payahnya, Adang berhasil membuat anak-anaknya lulus sekolah menengah kejuruan.

“Cuma bisa sekolahin doang enggak bisa kuliahin. Alhamdulillah satu lagi yang bontot SMK. Udah pada gede semua, yang dua sudah berkeluarga, yang satu orang sudah beres sekolah tahun kemaren, satu lagi baru mau masuk SMK,” ucap Adang saat ditemui Kompas.com di pelataran Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat, Kamis (29/6/2023).

Walau tumbuh besar dari keluarga pedagang gulali, Adang berharap anak-anaknya tidak ada yang mengikuti jejak dia sebagai penjual gulali.

“Kalau bisa mah nggak boleh kayak bapaknya, kalau nggak ya nggak apa. Namanya nasib emang kejam tapi kalau bisa jangan sampai kayak bapaknya,” ujar Adang.

Anak pertama Adang adalah perempuan, saat ini bekerja di salon kecantikan eyelash extension.

Sedangkan anak keduanya yang juga perempuan, saat ini sedang usaha kecil-kecilan berdagang jajanan rumahan berupa cilok dan bakso goreng.

Anak ketiganya baru saja lulus SMK dan tengah mencari kerja. Lalu anak keempat Adang baru memasuki bangku SMK pada tahun ini.

“Satu lagi yang bontot SMK. Udah pada gede semua,” tutur dia.

[KOMPAS]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *