JAKARTA, – W (39), salah satu pekerja bongkar muat travel di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mengaku pernah terkena pungutan liar (pungli) oleh oknum satpam yang ada di pasar.
W menyimpulkan oknum tersebut adalah satpam lantaran melihat seragam yang dikenakan yang bersangkutan saat meminta pungli.
“Malah mereka (pelaku pungli) ada yang pakai seragam satpam, yang coklat yang kayak polisi itu, di Blok B itu banyak,” kata pria asal Tasikmalaya itu kepada Kompas.com di lokasi, Kamis (15/6/2023).
Soal pungli, kata W, temannya yang sesama juga pernah dipalak Rp 20.000 lantaran ketahuan merokok di area basement.
“Kan di basement enggak boleh merokok, teman saya merokok terus disuruh bayar Rp 20.000, teman saya bayarlah, dia takut. Berarti kan itu boleh merokok,” tutur W.
Selain W, ada pula pedagang baju yang mengalami kejadian serupa, dipalak oknum satpam.
Namanya E (47). Pedagang asal Bandung ini mengaku pernah didatangi oknum satpam yang meminta uang dan jatah baju saat Lebaran.
“Itu orang Pasar Jaya-nya sendiri, makanya saya bilang satpamnya sendiri. Kan enggak seharusnya kayak gitu, padahal mereka yang mengurus dan menempatkan pedagang, dan itu tidak gratis. Ada uang keamanan yang harus kita bayarkan juga kan,” tutur E.
Sekilas, terasa nada emosi saat E meluapkan kekesalannya pada oknum tersebut.
E mengatakan, biasanya oknum-oknum ini akan semakin ramai seminggu jelang Lebaran.
“Orang entah dari mana, kayak satpam di Blok A, yang enggak ada kerjaannya porter dari Blok A, itu datang (minta-minta baju),” ucap dia.
Akibatnya, kata E, seminggu sebelum Lebaran, tidak sedikit pedagang yang memilih untuk tidak berjualan.
“Sudah, seminggu sebelum Lebaran pasti sepi yang jualan, pada malas mereka,” ujar dia.
[KOMPAS]