Cheongdam International High School merupakan drama Korea yang menyoroti pembalasan dendam anak SMA. Drama tersebut dibintangi Kim Ye-rim, Lee Eun-saem, Lee Jong-hyuk, dan Yoo Jung-ho.
Permasalahan pun tak sederhana. Semua berawal dari Kim Hye-in (Lee Eun-saem) murid SMA di sekolah biasa tiba-tiba menjadi saksi mata orang yang meninggal dari atas atap SMA International Cheongdam.
Hal tersebut membuat Kim Hye-in dipindahkan dari sekolah asalnya ke Cheongdam International High School, sekolah yang sesungguhnya memiliki murid dari kelompok 1 persen di Korea alias orang-orang tajir melintir. Sehingga, tak sembarangan orang bisa bersekolah di sana.
Tak berhenti di situ, murid di sana juga dibagi menjadi beberapa ‘kasta’ disesuaikan dengan jumlah sumbangan yang diberikan keluarga mereka kepada sekolah. Posisi tertinggi dipegang Baek Je-na (Kim Ye-rim).
Baek Je-na selalu dikeliling banyak orang, termasuk kelompok pelajar yang melakukan perundungan kepada siswa lain, terutama siswa penerima bantuan dari sekolah.
Kelompok pelajar itu pula yang kemudian menargetkan Kim Hye-in ketika tahu siswa baru tersebut ternyata pernah bermasalah dengan Baek Je-na.
Dalam korespondensi bersama CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu, empat bintang Cheongdam International High School menceritakan konflik yang terjadi dalam drama tersebut.
Kim Ye-rim atau Yeri Red Velvet dan Lee Eun-saem juga cerita hal-hal yang mereka lakukan ketika karakter Baek Je-na dan Kim Hye-in terlibat konflik fisik dalam drama, begitu pula dengan Yoo Jung-ho.
Lee Jong-hyuk juga sempat membandingkan karakternya dalam Cheongdam International High School dengan Our Dating Sim, drama yang ia bintangi sebelumnya.
Apa yang membuatmu tertarik membintangi Cheongdam International High School dan bagaimana pendekatanmu terhadap karakter yang kamu perankan?
Kim Ye-rim:
Saya tertarik karakter ini karena memiliki pesona berbeda yang belum pernah saya tunjukkan ke publik sebelumnya. Jadi, saya memiliki keinginan melakukan yang lebih baik, dan proyek ini menjadi besar tantangan bagi saya.
Lee Eun-saem:
Saya berusaha keras mengenal Kim Hye-in. Saya mencoba menemukan kesamaan dengan saya, dan membayangkan hal-hal yang belum pernah saya alami dan memikirkan seperti apa jadinya.
Lee Jong Hyuk:
Dibandingkan dengan ‘Lee Wan,’ yang saya mainkan baru-baru ini, saya pikir bagian dalam dan luar dari kedua karakter ini benar-benar berlawanan. Ketika saya mengatakan Wan lembut di luar dan kokoh di dalam, Do-eon berhati lembut di balik tampilan tegas.
Persamaannya adalah keduanya adalah karakter yang memiliki sesuatu untuk dilindungi dari orang-orang di sekitarnya.
Yoo Jung-ho:
Saya pikir So-mang sangat tertarik pada Kim Hye-in karena bukan tipe karakter yang pernah dia lihat sebelumnya dari orang-orang di sekitarnya. So-mang mungkin dari luar seperti anak orang kaya tanpa rasa khawatir sama sekali, tetapi dia juga seperti memiliki rasa sakit yang tidak diketahui siapa pun.
Itu sebabnya dia tertarik pada Kim Hye-in, yang sedikit berbeda dari anak-anak di Cheongdam Internasional High School. Dia juga menjadi orang yang lebih cerah dan lebih menyenangkan saat bersama Hye-in, tidak seperti kepribadiannya yang biasanya. Saya mencoba menggambarkan bagian itu dalam So-mang.
Adakah adegan atau bagian yang membuat kalian sangat bersemangat saat memerankan karakter dalam drama ini?
Yoo Jung-ho:
Adegan terbaik dan paling menantang adalah adegan di mana Hye-in dan So-mang terlibat pertengkaran fisik di kamar mandi perempuan ketika mereka pertama kali bertemu.
Saya sangat menyukainya karena itu adalah adegan di mana So-mang mulai merasa tertarik pada Hye-in. Namun, itu juga sulit pada saat yang sama, karena kami harus jatuh dan membentur lantai berkali-kali. Tapi tetap saja itu adalah adegan menyenangkan.
Kim Ye-rim:
Beberapa bagian naskah jauh dari kata-kata yang sering saya gunakan di kehidupan nyata, jadi saya memikirkan cara mengekspresikannya secara alami. Saya berlatih memperhatikan bagian-bagian itu.
Bagian yang menyenangkan adalah saya mengenakan berbagai pakaian warna-warni dan mewah saat syuting, dan berakting menggunakan nada yang tidak saya biasa gunakan juga merupakan pengalaman yang menyenangkan.
Untuk Kim Ye-rim, mengapa kamu memilih terlibat dalam genre thriller lagi setelah proyek sebelumnya?
Kim Ye-rim:
Ah iya! Apa wajahku cocok dengan genre thriller?! (tertawa).
Sebenarnya, saya memikirkan hal itu saat syuting judul ini. Genre thriller membutuhkan banyak make-up dan action, tapi mungkin karena saya pernah melakukannya, jadi lebih mudah dan menyenangkan dari sebelumnya.
Cheongdam International School juga merupakan serial thriller baru untuk Lee Eun-saem setelah All of Us Are Dead. Menurutmu lebih menyeramkan manusia atau zombi?
Lee Eun-saem:
Mungkin karena aku memenangkan pertarungan melawan zombi, menurutku manusia lebih menakutkan. Saya pikir manusia bisa menjadi pemangsa orang lain dan juga diri mereka sendiri.
Sangat sedih dan patah hati melihat kenyataan menyakiti diri sendiri karena berbagai alasan, seperti depresi atau rahasia yang tak bisa terkatakan. Mungkin ada banyak alasan, tapi saya harap Anda tahu caranya dengan berani meninggalkan pada hal-hal yang membuat Anda sulit, dan nikmati hidup satu kali Anda sesuai keinginan hati Anda.
Saya ingin semua orang di dunia memiliki kepercayaan pada mereka. Tetap kuat semuanya!
Lanjut ke sebelah…
[CNN]