JAKARTA –Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan beberapa kepala daerah se-Indonesia, termasuk dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Ridwan Djamaluddin dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Tahun 2022.
Dalam arahannya pada rakornas investasi di The Ritz-Carlton, Jakarta, Kepala Negara menegaskan pentingnya investasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di tengah ancaman krisis global yang terjadi saat ini.
Untuk itu, ia meminta semua pihak terkait tidak mempersulit masuknya arus investasi ke tanah air.
“Sekali lagi, yang namanya investor itu jadi rebutan semua negara. Oleh sebab itu, jangan sampai kita ada yang mempersulit. Saya enggak mau dengar lagi ada yang mempersulit, baik di pusat, di provinsi, di kabupaten maupun kota. Semuanya jangan sampai ada yang mengganggu ini,” katanya, Rabu (30/11/2022).
Kabar baiknya, Presiden mengatakan Indonesia masih dipercaya oleh negara-negara di dunia menjadi tujuan investasi.
Ia menekankan agar seluruh pihak menjaga kepercayaan tersebut dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat menumbuhkan kepercayaan global terhadap investasi di Indonesia.
“Kepercayaan itu sudah kita peroleh, trust-nya sudah kita peroleh. Sekarang bagaimana implementasi dari policy-policy yang telah kita ambil. Jangan sampai ada yang terganggu, kepercayaan yang sudah kita dapatkan jangan sampai hilang gara-gara kita salah men-treatment,” ungkapnya.
Sementara itu, sebagai salah satu daerah yang diproyeksikan menerima investor dalam dan luar negeri, Bangka Belitung menyatakan kesiapannya. Berbagai pembenahan sudah dilakukan. Dua kawasan besar yakni Sadai Bangka Selatan (Basel), dan Tanjung Ular Muntok, Bangka Barat (Babar) sebagai gerbang masuk Negeri Serumpun Sebalai sudah dipersiapkan.
Bahkan, dijelaskan Pj Gubernur Babel beberapa waktu lalu, restu untuk membuka lebar lapangan investor tersebut sudah diberikan Presiden Jokowi, ketika kunjungan kerja yang dilakukan oleh Presiden ke Muntok, pada 20 Oktober 2022. Dalam kunjungan itu, Tanjung Ular sudah dinyatakan siap beroperasi.
“Presiden melihat (Pelabuhan Tanjung Ular) sudah siap untuk diresmikan. Kurang lebih dua minggu yang lalu sudah ada uji sandar, tinggal menunggu surat izin pengoperasian dari Kementerian Perhubungan. Kita juga memastikan pelayanan-pelayanan apa saja yang bisa diberikan, baik di laut maupun di darat,” sebut dia.
Sebagai daerah kepulauan, dengan dibukanya Pelabuhan Tanjung Ular akan membuka peluang investasi. Sebab, Tanjung Ular sebagai urat nadi konektivitas alur industri, sekaligus wilayah terdekat dari kawasan Pulau Sumatera. Sehingga, hal ini dikatakan Pj Gubernur Ridwan Djamaluddin, akan mendatangkan pendapatan bagi negara.
“Wilayah kita strategis, tinggal dua hal saja yakni kesiapan lahan, satu lagi kesiapan infrastruktur pendukung, baik di pelabuhan ini maupun sarana daratnya terutama jalan harus kita tingkatkan kondisinya. Kalau sudah bisa diresmikan kita sudah bisa berjualan, menawarkan (konektivitas) pelabuhan ini kepada investor. Kita juga sama BUMN sudah berkomunikasi, kita berbicara dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, termasuk dengan beberapa negara yang berpotensi menanamkan investasinya di sini,” imbuhnya. (*)