Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak akan memberi jabatan ketua umum kepada Sandiaga Uno yang baru saja menjadi kader.
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek mengatakan Sandiaga juga tidak akan diberi jabatan sekjen maupun bendahara umum (bendum).
“Ya tentu Pak Sandi dengan ketokohannya dengan sekaliber beliau tokoh nasional, posisi strategis atau posisi terhormat kita siapkan. Yang jelas bukan tiga tempat, bukan ketua umum, sekjen, bendum,” kata Awiek di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/6).
Saat ini, ketua umum PPP masih dijabat Mardiono dengan status pelaksana tugas (plt). Meski begitu, Baidowi menyebut Sandiaga tidak akan diberi jabatan ketua umum PPP definitif.
Awiek menyebut Sandiaga berpeluang duduk sebagai Wakil Ketua Umum. Ada pula posisi lain yang tersedia selain ketua umum, sekjen dan bendum.
“Ya bisa majelis, bisa pengurus harian atau bisa apa, kan begitu, kan banyak,” ujar dia.
Jabatan Sandiaga di PPP nanti akan diumumkan oleh Plt Ketua Umum Mardiono. Awiek belum mau membocorkan jabatan yang akan diberikan kepada Sandi.
Menparekraf Sandiaga Uno resmi meninggalkan Partai Gerindra dan bergabung dengan PPP. Jabatan terakhirnya di Gerindra adalah Wakil Ketua Dewan Pembina.
Sandiaga Uno sudah mengikuti beberapa kali ajang kontestasi bersama Gerindra. Di Pilkada DKI Jakarta 2017, Gerindra mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan berhasil mengalahkan lawan-lawannya.
Belum selesai masa jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, Gerindra mencalonkan Sandiaga Uno menjadi calon wakil presiden di Pilpres 2019. Kala itu dia berpasangan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Sandiaga mengaku telah menjalani masa orientasi atau ‘ospek’ untuk bergabung dengan PPP. Selama masa orientasi itu Sandi merasa punya banyak kesamaan dengan PPP.
[CNN]