Tentara bayaran Rusia, Wagner Group, memberi sinyal soal kemungkinan pasukannya menarik diri dari pertempuran di Ukraina.
Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, mengatakan dirinya “tidak yakin” apakah anak buahnya akan terus berperang di Ukraina.
“Mengenai keberlanjutan operasi perusahaan militer swasta Wagner di Ukraina, saya tidak yakin apakah kami akan melanjutkan beroperasi khususnya di Ukraina,” ucap Prigozhin saat menjabat pertanyaan dari media Denmark pada Selasa (13/6).
Dikutip Reuters, selain beroperasi di Ukraina untuk membantu Rusia, Wagner Group juga masih memiliki kontrak untuk bertempur dan beroperasi di Afrika serta Timur Tengah
Selama ini, Rusia memang mengandalkan kelompok paramiliter untuk membantu menginvasi Ukraina. Salah satu yang diandalkan Rusia di Ukraina yakni Wagner Group.
Wagner Group bahkan disebut menjadi kunci pasukan Rusia bisa bertahan sejauh ini di Ukraina.
Pernyataan terbaru ini diutarakan Prigozhin kala ketegangan antara Wagner dan elit militer Rusia, terutama Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, terus meningkat.
Wagner Group juga menolak perintah Kemhan Rusia yang meminta seluruh unit paramiliter untuk meneken kontrak dengan kementerian tersebut sebelum 1 Juli.
Belakangan, Prigozhin makin getol membeberkan kebobrokan tentara Rusia di Ukraina. Ia bahkan menuding elit militer Rusia bak kucing gendut yang hidup enak di saat para prajuritnya sengsara di medan perang.
Prigozhin juga sempat menahan komandan unit militer Rusia di Ukraina lantaran memerintahkan prajuritnya menembak pasukan Wagner.
Saat ini, pasukan Rusia juga dilaporkan terus mengalami kebuntuan bahkan kemunduran di beberapa titik perang di Ukraina.
Di sisi lain, pasukan Ukraina terus bergerak maju dan berhasil merebut kembali setidaknya tujuh desa di timur negara tersebut sejak pekan lalu.
[CNN]