Rupiah Perkasa ke Rp14.890 per Dolar Berkat Turunnya Inflasi Mei

Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp14.890 per dolar AS pada Senin (5/6). Mata uang Garuda menguat 103 poin atau 0,69 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp14.888 per dolar AS pada perdagangan sore ini.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia ditutup di zona merah. Won Korea Selatan melemah 0,24 persen, baht Thailand merosot 0,25 persen, dolar Singapura anjlok 0,13 persen, yuan China terperosok 0,28 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,81 persen.

Sedangkan, mata uang negara maju kompak melemah. Poundsterling Inggris turun 0,12 persen, euro Eropa amblas 0,38 persen, franc Swiss minus 0,20 persen, dolar Kanada anjlok 0,06 persen, dan dolar Australia melemah 0,18 persen.

Senior Analis DCFX Lukman Leong mengatakan penguatan rupiah pada penutupan sore ini terbantu oleh data inflasi yang turun tajam dibandingkan periode sebelumnya.

BPS mengumumkan, pada Mei 2023 inflasi Indonesia tercatat 4 persen (yoy), turun dibandingkan April 2023 yang sebesar 4,33 persen.

“Seperti yang diantisipasi data inflasi Indonesia Mei ternyata jauh lebih rendah dari perkiraan dan inflasi tahunan (yoy) dan telah mencapai target BI 4 persen. Hal ini sangat mendukung rupiah di tengah penguatan dolar AS pada umumnya,” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *