Soal Airlangga Jadi Cawapres dari Koalisi Besar, Sekjen Golkar: Masih Dinamis

Nasional60 Dilihat

JAKARTA, – Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus menyatakan, bursa calon presiden dan wakil presiden yang bakal diusung oleh koalisi besar masih dinamis.

Hal ini ia sampaikan merespons pertanyaan soal peluang Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi calon wakil presiden yang diusung bila koalisi besar terbentuk.

“Pak Airlangga sudah sampaikan, capres dan cawapres itu sangat dinamis. So, kita tunggu saja,” kata Lodewijk di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (10/4/2023).

Lodewijk pun menampik isu yang menyebut bahwa Airlangga menawarkan diri untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Menurut dia, partai-partai politik baru membangun pondasi dibentuknya koalisi besar, sedangkan urusan calon presiden dan wakil presiden akan dibahas kemudian.

“Namanya koalisi besar, baru membangun pondasi, nah siapa di kamar ini siapa di kamar itu belum tahu dong, bentuk kamarnya saja kita belum tahu siapa di lantai 1, siapa di lantai 2, belum,” kata Lodewijk.

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berpeluang bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa untuk menjadi sebuah koalisi besar.

Wacana ini mengemuka setelah ketua umum kelima partai politik di atas bertemu dalam acara silaturahmi Ramadhan di Kantor DPP PAN, Minggu (2/4/2023) lalu.

Pada pertemuan tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan bahwa koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dan Koalisi Indonesia Bersatu berpeluang bergabung.

Prabowo menilai, kedua koalisi ini satu frekuensi.

“Ternyata ada. Jadi kami merasa dalam frekuensi yang sama ya, ada kecocokan, dan kalau dilihat, pimpinan partai kami sudah masuk. Cak Imin ya, kami sudah masuk timnya Pak Jokowi sebetulnya sekarang,” kata Prabowo.

Kendati demikian, Menteri Pertahanan itu belum mau menjawab secara gamblang terkait rencana penggabungan KIB dan KIR.

Namun, dia memastikan, ketua umum partai masing-masing koalisi akan berkomunikasi lebih intens lagi.

“Ya nanti kita lihat prosesnya, tapi yang pasti akan intens,” ujar Prabowo.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo langsung melontarkan kata “cocok” seandainya KIB dan KIR bersatu untuk menghadapi Pemilu 2024.

“Cocok. Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai. Untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa untuk rakyat, hal yang berkaitan, bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik,” kata Kepala Negara kepada awak media.

[KOMPAS]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *