Laga lawan Timnas Indonesia jadi momen penting bagi Alejandro Garnacho dan Argentina lantaran satu pertandingan lagi ia resmi ‘terkunci’ jadi pemain timnas Argentina dan tak mungkin membela Spanyol.
Garnacho lahir di Madrid dan meniti karier sepak bola di Negeri Matador. Setelah digembleng oleh akademi Atletico Madrid, Garnacho pindah ke akademi Manchester United hingga akhirnya bisa menembus tim utama.
Tumbuh di Spanyol, Garnacho lebih memilih Argentina sebagai tim nasional yang ingin ia bela. Walaupun demikian, Garnacho juga sempat membela timnas Spanyol di kelompok umur.
Berdasarkan aturan FIFA, Garnacho punya kesempatan membela Spanyol dan Argentina di level senior. Namun peluang itu bakal tertutup untuk salah satu tim tersebut bila tim lainnya telah memainkan Garnacho sebanyak tiga pertandingan di bawah naungan FIFA atau Asosiasi Benua.
Garnacho sudah turun bermain di laga lawan Australia dan kemudian kembali berlaga di duel lawan Indonesia. Otomatis, Argentina hanya tinggal butuh satu laga lagi untuk memainkan Garnacho sehingga Spanyol tak punya lagi kesempatan untuk memanggil Garnacho.
Andaikata satu laga lagi tersebut belum juga datang, Spanyol sendiri juga masih harus menunggu tiga tahun untuk memanggil Garnacho.
Kasus perpindahan negara ini lazim di sepak bola dan sejumlah pemain Spanyol bahkan sempat berpindah membela negara walaupun pernah berkostum La Furia Roja. Munir El Haddadi dan Inaki Williams bisa jadi contoh.
Keduanya sempat membela timnas Spanyol. Namun lantaran baru bermain di satu laga, akhirnya mereka bisa membela negara lain yaitu Maroko (Munir) dan Ghana (Inaki) tentunya setelah persyaratan tiga tahun dari panggilan terakhir terlewati.
[CNN]