Waspada Modus Penipuan Galang Dana Di Lampu Merah, Sebagian Besar Pelaku Dari Luar Bangka

BANGKA BELITUNG- Diduga penipuan berkedok sumbangan untuk bantuan orang sakit terjadi di lampu merah depan Museum Timah Indonesia (MTI) Muntok, Kabupaten Bangka Barat.

Rombongan 10 orang ini hanya bermodal kotak amal yang terbuat dari kardus dan surat jalan dari yayasan abal-abal, mereka mampu menipu banyak orang untuk memberikan uang sumbangan.

Dengan alasan beramal untuk membantu orang yang lagi membutuhkan dalam keadaan sakit tersebut.

Informasi ini diperoleh wowbabel, Kamis 27 April 2023 malam, dimana Kepala Karang Taruna Muntok, Dodi Ardiansyah beserta rombongan tidak sengaja melihat aksi dugaan penipuan yang dilakukan oleh 10 orang tersebut.

“Jadi tadi ada sekitar 10 orang ibu-ibu membawa kotak amal dari kardus yang mengunakan foto orang sakit tapi palsu, di fotonya ada tulisan untuk orang sakit kepala gitu. Jadi kami curiga karena mereka menggunakan masker semua,” ungkap Dodi Ardiansyah.

Kecurigaan, Dodi ini ternyata benar bahwa mereka diduga pelaku penipuan yang mengatas namakan kemanusiaan.

Tak ambil diam, Dodi berserta rekannya langsung mendatangi rombongan yang masih melakukan aksi pengambilan sumbang di lampu merah samping Rutan Kelas II B Muntok, Kabupaten Bangka Barat itu.

“Jadi kami tadi langsung datangi mereka ternyata mereka ada koordinatornya. Mereka mengaku sudah setiap hari di lampu merah, dan uangnya itu mereka bagi hasil gitu, setelah dipotong untuk konsumsi mereka,” jelasnya.

Kemudian, Dodi juga mengungkapkan rombongan yang berkedok sumbangan itu berasal dari luar Pulau Bangka.

“Mereka mengaku dari Palembang dan Jawa. Mereka juga menjelaskan aksi kemanusiaan ini untuk pasien dari Kace, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka. Tapi mereka tidak bisa memberikan bukti yang menyakinkan,” ungkapnya.

Tak menunggu lama satu di antara rombongan tersebut, memberikan surat bukti dari yayasan yang tak ada tanda tangannya.

“Mereka menyerahkan bukti surat yayasan tapi tidak ada tanda tangnnya. Mereka sudah kami lepaskan karena sudah mengakui kesalahan, mereka juga mengaku tidur di masjid dan pada akhirnya kabur ke Pelabuhan Tanjung Kalian Muntok. Menggunakan motor, satu unit motor berboncengan 3 orang,” bebernya.

Dikhawatirkan Dodi rombongan ini pindah tempat dan melakukan aksi yang sama di wilayah lain serta akan ada korban-korban lainnya.

“Kami khawatirkan mereka ini pindah tempat entah ke Kota Pangkalpinang atau kemana nantinya itu. Kami juga berharap pemerintah bisa menindak lanjuti, karena berdampak buruk bagi kawan-kawan relawan yang benar-benar membantu sesama,” tukasnya. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *